Kerangka
Kelembagaan
a.
Lembaga Pelaksana
Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) anak jalanan melalui
Rumah Singgah Uswatun Hasanah adalah lembaga yang konsen terhadap penanganan
permasalahan anak dan berdiri sejak tahun 1999 tetap melayani anak-anak yang
terpinggirkan melalui rumah singgah.
LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL
1. TK
Ibnu Sina
2. MI
Uswatun Hasanah
3. SMP
Uswatun Hasanah
4. SMA
Nasional Nusantara
LEMBAGA PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Madrasah
Diniyah Al-Goniyah
2. Taman
Pendidikan Al-Quran (TPA) Ibnu Sina
3. Majelis
Ta’lim
4. Kursus
Bahasa Arab dan Inggris
5. Kursus
Komputer
6. KBIH
7. Pendidikan
Layanan Khusus (PLK)
LEMBAGA EKONOMI YAYASAN
1. Usaha
Ekonomi Produktif (UEP)
2. Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
3. Rental
Alat Pesta
4. Rental
Komputer Internet
5. Pendampingan
Usaha Mikro Masyarakat
6. Perbengkelan
Motor
7. Sablon
8. Salon
Kecantikan
9. Agrobisnis
(perkebunan)
VISI DAN MISI
1. VISI
-
Mempersiapkan manusia Indonesia yang taqwa,
terampil, dan mandiri
2. MISI
-
Melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan
sebanyak mungkin
-
Pembelajaran agama yang mantap
-
Menumbuhkembangkan semangat ukhuwah islamiyah
-
Meningkatkan dan menambah fasilitas keterampilan
-
Melakukan pelatihan-pelatihan sesuai potensi
binaan
-
Meningkatkan bimbingan yang efektif dan terarah
-
Memfasilitasi kegiatan keduniausahaan
-
Meningkatkan disipiln untuk mencapai kemandirian
-
Meningkatkan daya saing profesi yang berkualitas
untuk mencapai prestasi
3. TUJUAN
-
Binaan memiliki kepercayaan diri
-
Binaan taat melaksanakan kehidupan beragama
-
Binaan memiliki rasa persaudaraan yang baik
-
Binaan memiliki keterampilan yang sesuai dengan
potensi
-
Binaan dapat mengembangkan bakat keterampilannya
-
Binaan memiliki disiplin yang tinggi
-
Binaan tidak tergantung kepada orang lain
-
Binaan sukses lahir, batin, dunia dan akhirat
I.
Dasar
Pemikiran
Pembangunan yang ditata oleh bangsa Indonesia saat ini porak poranda
diterpa oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Krisis mulitidimensi yang
melanda bangsa Indonesia membawa dampak yang sangat luas baik di bidang
ekonomi, politik, maupun sosial. Dampak yang paling terasa sampai sekarang
adalah sosial ekonomi, dimana telah merasuk sampai pada sendi-sendi ekonomi
rakyat. Kegiatan ekonomi rakyat berhenti total dan tingkat pendapatan pun
menurun yang mengakibatkan tingkat kesejahteraan rakyat menurun.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin menurun dan terpuruk
mengakibatkan tingkat pendapatan rakyat menurun. Semakin rendah tingkat
pendapatan maka tingkat kesejahteraan semakin menurun yang menyebabkan
kemiskinan. Kemiskinan yang melanda Indonesia yang notabene disandang oleh
sebagian besar rakyat Indonesia menyebabkan berbagai permasalahan sosial yang
timbul.
Pada
tahun 2007 Pemerintah Republik Indonesia melalui Departemen Sosial telah
mengembangkan Program Keluarga Harapan (PKH)
bertujuan untuk melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan sekaligus
sebagai pengembangan kebijakan di bidang perlidungan sosial. PKSA dilaksanakan
dengan cara memberikan bantuan tunai bersyarat (conditional cash transfer)
kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) agar dapat mempertahankan daya belinya
di tengah pemberlakuan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah pada saat itu.
Sebagai
syarat bantuannya, PKH mewajibkan RTSM agar menyekolahkan, memeriksakan
kesehatan anak-anaknya, dan melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala,
sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku RTSM yang memahami pentingnya
kesehatan dan pendidikan bagi anak-anaknya. Tujuan akhir PKH yaitu meningkatkan
angka partisipasi sekolah baik untuk sekolah dasar maupun sekolah menengah.
Berdasarkan
data capaian PKH ditemukan bahwa masih ada anak-anak lain yang juga memerlukan
bantuan. Anak-anak ini dikategorikan memerlukan perlidungan khusus karena
berada dalam kondisi cacat, terpaksa bekerja,
mengalami tindak kekerasan dan perlakuan salah, atau pernah berhadapan
dengan hukum, dan mereka tidak/belum atau putus sekolah (drop out). Anak-anak yang
memerlukan perlindungan khusus ini diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang
sama dalam mengikuti pendidikan dasar maupun menengah. Untuk itu Pemerintah
mengembangkan PKSA dengan memperluas sasaran pelayanan melalui Pelayanan
Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA).
Perkembangan pembinaan anak jalanan, anak pemulung, anak terlantar, dan
anak rentan putus sekolah di Jakarta
menunjukkan kenaikan dimana banyak lembaga sosial kemasyarakatan ikut berperan
dalam proses pembinaan tersebut. Berbagai pola pemberdayaan pun selalu
dikembangkan untuk mengentaskan anak dari jalanan. Perbandingan keberhasilan
program dengan biaya yang dikeluarkan belum sebanding dengan kuantitas dan
kualitas anak jalanan yang semakin banyak.
Melihat
fenomena anak jalanan dan pola pemberdayaan anak jalanan memunculkan paradigma
baru. Paradigma ini diperkuat dengan berbagai fasilitas yang didapatkan anak
jalanan dimana anak jalanan mendapat
perlindungan hukum dan sebagainya. Paradigma tersebut belum tentu benar adanya,
maka untuk menghilangkan paradigma tersebut perlu adanya penanganan anak
jalanan yang kompeherensif meliputi berbagai sudut yang diharapkan dapat
menepis paradigma yang salah tersebut.
Rumah Singgah Uswatun Hasnah yang berkonsentrasi terhadap permasalahan
sosial terutama masalah anak jalanan melihat fenomena tersebut di atas, mencoba
memberikan pelayanan terhadap anak jalanan melalui Yayasan Uswatun Hasanah “GUPPI” yang beralamatkan di jalan Cendrawasih 2 Nomor
1, Cengkareng, Jakarta Barat. Melalui yayasan tersebut diharapkan berbagai pola
pemberdayaan dan metode kami untuk mengentaskan anak dari jalanan. Metode work
group dan social workers selalu kami terapkan untuk pembinaan terhadap anak
jalanan binaan kami, serta metode development community organization kami
harapkan untuk orang tua anak binaan dan masyarakat sekitar jalanan. Selain
metode tersebut beberapa pendekatan juga kami terapkan.
II.
Latar
Belakang
Anak sebagai generasi penerus adalah pewaris cita-cita perjuangan bangsa
yang merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mencapai
keberhasilan pembangunan. Untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
mempunyai kebutuhan hidup yang perlu dipenuhi yaitu hak dan kebutuhan akan
makan dan zat gizi, kesehatan, bermain, kebutuhan emosional, pengembangan
spiritual dan moral, pendidikan serta memerlukan lingkungan keluarga dan
lingkungan sosial yang mendukung bagi kelangsungan hidup, tumbuh kembang dan
perlindungan. Anak jalanan juga berhak atas peluang dan dukungan untuk
mewujudkan dan mengembangkan diri sesuai kemampuannya.
Krisis ekonomi yang diperberat oleh terjadinya berbagai bencana telah
meneyebabkan orang tua dan keluarga yang mengalami penurunan daya beli akibat
pemutusan hubungan kerja, dan peningkatan harga barang-barang, sehingga
keluarga tidak mampu memenuhi seluruh hak dan kebutuhan anak. Berkaitan dengan
krisis moneter tersebut, jumlah anak jalanan yang membutuhkan pelayanan semakin
meningkat. Sementara itu, kemapuan institusi pelayanan sosial yang
diselenggarakan Lembaga Swadaya Kemasyarakatan (LSK), yaitu LSM, Orsos, dan
Lembaga-lembaga lainnya sangat terbatas.
Salah satu upaya untuk mengatasi dampak tersebut terhadap kesejahteraan
anak, pemerintah mengembangkan program Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA)
yang akan diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat melalui yayasan dan
organisasi sosial. Yayasan Uswatun Hasanah “GUPPI” yang berkonsentrasi
terhadap permasalahan sosial terutama masalah anak jalanan, pemulung, anak
terlantar, dan anak rentan putus sekolah melihat fenomena tersebut di atas mencoba
memberikan pelayanan terhadap anak jalanan, pemulung, anak terlantar, dan anak
rentan putus sekolah melalui Yayasan Uswatun Hasanah “GUPPI” yang
beralamatkan di jalan Cendrawasih 2 Nomor 1, Cengkareng, Jakarta Barat. Melalui
yayasan tersebut diharapkan berbagai pola pemberdayaan dan metode kami untuk
mengentaskan anak dari jalanan.
Rumah Singgah Uswatun Hasnah merupakan wahana proses informal yang
memberikan suasana resosialisasi anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat. Yayasan merupakan tahap awal bagi seorang anak
untuk memperoleh pelayanan selanjutnya.
Oleh karenanya, penting menciptakan yayasan sebagai tempat yang aman, menarik,
dan menyenangkan bagi anak jalanan, anak pemulung, anak terlantar, dan anak
rentan putus sekolah.
III. Tujuan Kegiatan
PKSA Rumah
Singgah Uswatun Hasnah bertujuan untuk terwujudnya pelayanan
terhadap anak yang memerlukan perlindungan khusus agar mereka terpenuhi
hak dasarnya untuk mempertahankan dan
melanjutkan pendidikan ke lembaga pendidikan formal dan/atau nonformal.
A. Tujuan Umum
1.
Meningkatkan kesejahteraan tingkat sosial anak
jalanan.
2.
Mengentaskan anak jalanan dari jalanan.
3.
Meningkatkan sumber daya anak jalanan.
B. Tujuan Khusus
1.
Memberikan dan membina mental agama (bimbingan
agama) serta pembinaan mental anak jalanan.
2.
Memberikan beasiswa kepada anak jalanan dan
mengembalikan ke sekolah bagi anak jalanan yang putus sekolah.
3.
Memberikan latihan dan keterampilan bagi anak
jalanan.
4.
Meningkatkan gizi dan kesehatan anak jalanan.
5.
Memberikan bimbingan motivasi , manajemen usaha,
dan bimbingan sosial kepada anak jalanan.
BAB II
INFORMASI PROGRAM
I.
Kegiatan
Program Kesejahteraan
Sosial Anak bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus terdiri atas 3
kegiatan yang dilakukan secara simultan dan saling mendukung satu-sama lain.
Kegiatan tersebut , yaitu:
1.
Kegiatan Layanan Pemenuhan Dasar Anak
Pemenuhan kebutuhan anak
penerima manfaat PKSA dilakukan dalam bentuk:
a. Pemenuhan kebutuhan nutrisi/makanan bergizi
b. Pemenuhan kebutuhan peralatan belajar
2.
Kegiatan Layanan Kesiapan Belajar Anak
Kegiatan ini dikenal dengan nama lain pendidikan transisional.
Kegiatan berupaya mencegah anak putus sekolah dan/atau tinggal kelas serta
mempersiapkan anak yang putus sekolah untuk memasuki sistem pendidikan formal
dan/atau nonformal. Kegiatan ini mencakup 2 model layanan:
a. Layanan
Remedial (Remedial)
Layanan ini diberikan dalam rangka mencegah anak putus sekolah dan/atau
tinggal kelas.
b. Layanan
Perantaraan dan/atau penghantar (Bridging
Course)
Layanan
ini diberikan dalam rangka mempersiapkan anak yang putus sekolah untuk memasuki
sistem pendidikan formal dan/atau nonformal.
3.
Kegiatan Layanan Dukungan
Layanan ini didesain dalam
rangka memperkuat layanan pemenuhan
kebutuhan dasar dan layanan kesiapan belajar anak.
II.
Sasaran dan Kriteria
Agar kegiatan PKSA
mencapai tujuan yang diharapkan. Maka sasaran adalah :
1. Sasaran PKSA adalah kelompok anak yang termasuk dalam kategori memerlukan perlindungan khusus.
Anak yang dimaksud dapat mencakup :
a. anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual; termasuk di dalamnya anak jalanan dan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak.
b. anak korban perlakuan salah dan penelantaran (yang dapat menyebabkan anak putus sekolah), didalamnya juga termasuk anak tanpa pengasuhan orang tua.
c. anak yang diperdagangkan;
d. anak yang menjadi korban penyalahgunaaan narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA);
2. anak korban kekerasan, baik fisik dan/atau mental;
3. anak yang menyandang cacat dengan derajat kecacatan ringan (cacat fisik dan cacat mental an anak tersebut mampu didik dan mampu latih; dan
4. Kriteria usia anak antara 0 s.d. 18 tahun.
2.
Anak-anak tersebut karena kondisinya rentan
putus sekolah dan/atau tinggal kelas dan sudah putus sekolah
III.
Strategi Program
1.
Sosialisasi
dan promosi hak-hak anak
2.
Penguatan
keluarga dan pemberdayaan masyarakat
3.
Fasilitasi
dan peningkatan kapasitas kelembagaan dan komunitas masyarakat.
4.
Penguatan
dan pengembangan kerjasama serta kemitraan strategis
5.
Pengembangan
model pelayanan sosial anak berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
6.
Peningkatan
kualitas manajemen dan sistem informasi pelayanan sosial anak
IV.
Keberlanjutan
1.
Capasity Building
a.
Bimbingan dan pemantapan manajer petugas pengelola
di pos local pelayanan anak.
b.
Bimbingan dan pemantapan Pekerja Sosial Non STKS dan
Pekerja Sosial lulusan Kesejahteraan Sosial.
c.
Bimbingan dan Pemantapan Administrator.
2.
Networking
a.
Pembentukan tim fundraising
b.
Temu konsultasi lembaga peduli anak dan keluraga
c.
Membuat majalah informasi dan publikasi
d.
Membina donasi-donasi.
e.
Bermitra dengan lembaga-lembaga institusi pemerintah
maupun swasta.
V.
Kelompok
Sasaran
Dengan permasalahan anak jalanan
tersebut diatas yang karakteristik dan permasalahan yang berbeda-beda maka di
beberapa Pos Pelayanan terpadu bagi anak jalanan dan anak ditelantarakan baik
oleh Orang Tua dan atau Keluarga dibeberapa
lokasi. Area penyebaran Pos Pelayanan Anak tersebut adalah :
1. Pos Pelayanan Anak Cendrawasih
2. Pos Pelayanan Anak Palem
3. Pos Pelayanan Anak Bedeng
4. Pos Pelayanan
Anak Pasar Cengkareng
5. Pos Pelayanan Anak Lp LL Cengkareng
6. Pos Pelayanan Anak Pasar Ganefo
7. Pos Pelayanan Anak Kalideres
8. Pos Pelayananan Anak Green Garden
9. Pos Pelayanan Anak Stasiun Rawa Buaya
10. Pos Pelayanan Anak Pesing
11. Pos Pelayanan Anak Gang Macan
12. Pos Pelayanan Anak Grogol
VI.
Penerima Manfaat yang Diharapkan
b.
Penerima tidak langsung
Meningkatnya
persentase anak yang mengalami masalah sosial yang memperoleh pelayanan sosial
anak sebesar 5% pertahun.
Meningkatnya
persentase orang tua / keluarga yang melaksanakan tanggung jawab sosial dalam
pengasuhan dan perlindungan anak sebanyak 5% pertahun.
Menurunnya
persentase anak yang mengalami masalah sosial sebanyak 2 % pertahun
Meningkatnya
persentase lembaga pelayanan sosial masyarakat yang berperan dalam menangani
anak bermasalah sosial rata-rata 5% pertahun
Meningkatnya
jumlah pelayanan sosial anak yang telah
melaksanakan dan mekakar di masyarakat berdasarkan standar operasional prosedur
paling sedikit di Jbodetabek..
Meningkatnya
persentase tenaga kesejahteraan sosial yang terlatih di bidang pelayanan anak
sebesar 15% per tahun.
Meningkatnya
produk hukum yang sesuai dengan kebutuhan perlindungan hak anak di pemerintah
daerah.
Lembaga kesos (lokal-
nasional-international)
Orang tua, keluarga dan masyarakat.
b.
Penerima langsung
Anak terekspoitasi secara ekonomi
dan/atau seksual, termasuk bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak, khususnya
anak jalanan.
Anak korban pelakuan salah dan
penelantaran (yang dapat menyebabkan anak putus sekolah), didalamnya juga
termasuk anak tanpa pengasuhan orang tua.
Anak yang menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, alcohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza).
Anak yang karena kondisinya rentan
putus sekolah dan/atau timggal kelas dan sudah putus sekolah.
VII. Prinsip Pelayanan LPKSA
1.
Untuk kepentingan terbaik Anak
2.
Individualilasasi, Nonjudgenmental, Partisipasi dan Non
Diskriminasi
3.
Menghormati Pendapat Anak dan Mengutamakan Hak Anak
4.
Pelayanan bersifat Prefentif dan rehabilitatip serta
developmen mental
VIII. Jenis
Pelayanan
1.
Pelayanan
Kebutuhan Dasar, pengasramaan, makan, pemeriksaan kesehatan, dan perlengkapan
pendidikan/ pelatihan
2.
Pelayanan
Rehabilitasi Sosial : konseling psikososial, pendampingan oleh tenaga ahli
(pekerja sosial, psikolog, agamawan, ahli medis dsb), olah raga dan rekreasi.
3.
Pelayanan
Resosialisai; pendidikan formal non formal dan informal, pelatihan
keterampilan, Praktek Kerja Lapangan, reintegrasi ke keluarga.
4.
Reintegrasi dan atau rujukan ke Lembaga Pusat
Pelayanan Anak sepeti : Panti Sosial Asuhan Anak Uswatun Hasanah dan Rumah
Singgah Uswatun Hasanah.
IX. Indikator
1.
Pemberian Beasiswa terhadap :
a.
Anak Sekolah Dasar
b.
Anak Sekolah Menengah Pertama
c.
Anak Sekolah Menengah Atas
2.
Pemberian pengetahuan dan Pengalaman Kerja
melalui program belajar kerja (PBK)
a.
Bengkel motor
b.
Bengkel las
c.
Sablon
d.
Tailor (jahit)
e.
Salon
f.
Kursus Mengemudi
g.
Argo bisnis (perkebunan)
3.
Pemberian Latihan Keterampilan Anak
a.
Keterampilan Komputer
b.
Setir Mobil
c.
Kaligrafi
d.
Keterampilan menjahit
4.
Bantuan modal usaha anak binaan UEP
5.
Bantuan modal usaha orang tua
6.
Bimbingan manajemen dan usaha
X.
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari program PKSA adalah :
a.
Dapat meneyelenggarakan perlindungan untuk anak
b.
Dapat mengurangi pekerja anak dan bisa
mendapatkan hak-hak anak untuk bermain, dan belajar
c.
Dapat mengurangi anak-anak untuk kembali ke
jalanan
d.
Dapat memberikan bimbingan fisik, mental,
sosial, dan pelatihan keterampilan serta pendidikan
e.
Membantu anak dan remaja keluar dari
permasalahannya.
f.
Anak mempunyai keterampilan sesuai minat dan
bakat masing-masing untuk bekal dalam kelangsungan hidup mandiri di masyarakat.
b.
Lembaga-lembaga yang bekerjasama
No.
|
Nama Lembaga
|
Peranan
|
1.
|
Kementrian Sosial (Direktorat Pelayanan Kesejahteraan Sosal Anak)
|
Sebagai pembuat kebijakan Pelayanan Kesejahteraan tingkat pusat
Pendanaan/Funding
|
2.
|
Dinas Sosial
|
Pembina Teknis dilapangan
|
3.
|
Pusat Pelayanan Sosial Anak (SDC)
|
1. Lembaga Rujukan dan terminasi
Vocational Training
|
4.
|
- MI Uswatun Hasanah
- SMP Uswatun Hasanah
- SMA Nasional Nusantara
|
1. Pendidikan Formal
2. Pembina Teknis dan
Pasilitator dilapangan
|
5.
|
Kementrian Pendidikan Nasional dan
Depnaker
|
Sebagai pembuat kebijakan Pendidikan tingkat pusat
Pendanaan/Punding
|
6.
|
Dinas Pendidikan DKI Jakarta
|
1. Pembina Teknis dan
Pasilitator dilapangan
|
7.
|
PKBM Kejayaan
|
1. Vocational Treining dan
Pendidikan Nonformal Informal
|
8.
|
Lembaga Perlindungan Anak/Komnas PA
|
1. Advokasi
|
9.
|
Rumah Sakit
- Puskesmas Cengkareng
- RS. Harapan Bunda
- RS. Harapan Kita
- RS. Pelni
|
Pelayanan Kesehatan Gratis
Bagi Anak dan Keluarga Anak Jalanan
Tim relawan devisi kesehatan.
|
10.
|
Perguruan Tinggi
- UIN Syarif Hidayatullah
- Pelita Harapan
- Trisakti
- Tarumanegara
- Mercubuana
- BSI
- Atmajaya
- Al-Azhar
- UI
- UNJ
|
Nara Sumber Teknis, Tutor/Guru, Pendamping, Polentir/Relawan Psikolog
Relawan/volentir.
Penelitian dan Pengembangan pendidikan anak jalanan.
|
11.
|
LSM Lokal dan Inter Nasional
- LBH Jakarta
- ILO
- UNICEF
- UNESCO
- COIN COUNTRY
|
1. Advokasi
2. Akta kelahiran
3. Bahan Ajar/NST
4. Pedoman-pedoman dan
pamplet-pamplet
|
12.
|
Lembaga Keagamaan/Ormas
|
1. Bimbingan Sepiritual
2. Rekruitment
|
13.
|
Kepolisian dan Satpol PP
|
1. Perlindungan Hukum
|
14.
|
Dunia Usaha dan Industri
- PT. Astra Indonesia
- Jamsostek
- Asuransi Bumiputera
- Telkomsel
- RCTI -
Trijaya FM
- TVRI
- Metro TV
|
1. Vocational Training
2. Public Relationship
3. Pemberian Permakanan dan
Sarana Belajar
4. Obat-Obatan dan perlengkapan
Medis
|
Daftar
Personalia Rumah Singgah
Uswatun Hasanah
Tahun 2013
No.
|
Nama
|
Tempat, tanggal lahir
|
Jabatan
|
Ijazah Terakhir
|
Tahun lulus
|
Ket.
|
1
|
Drs. H. Muhammad Sidik, M.Si
|
Baturusa, 08 Maret 1969
|
Ketua
|
S 2
|
2012
|
aktif
|
2
|
Rahmatia, S.Sos
|
Jakarta, 11 Januari 1980
|
Peksos
|
S 1
|
2005
|
aktif
|
3
|
Rafi Kurniawan. S.Sos
|
Jakarta, 25 Desember 1988
|
Peksos
|
S 1
|
2012
|
aktif
|
4
|
Aria Seta, S.Sos
|
Jakarta, 06 juni 1687
|
Sakti Peksos
|
S 1
|
2010
|
Aktif
|
5
|
Alwi Dhuha, S.Sos
|
Jakarta, 21 Februari 1988
|
Sakti Peksos
|
S 1
|
2011
|
aktif
|
6
|
Syarifudin, S. Pdi
|
Teluknaga, 09 Mei 1990
|
Administrasi
|
S 1
|
2009
|
aktif
|
7
|
Andrian
|
Palembang,07 Agustus 1991
|
Peksos
|
SMU
|
2011
|
aktif
|
8
|
Okky Hendrik
|
Padang, 17 Juni 1988
|
Peksos
|
SMU
|
2007
|
aktif
|
Jakarta, 03
Februari 2013
Ketua
Yayasan
Uswatun Hasanah “GUPPI”
Drs. H. Muhammad Sidik, M.Si
|
DATA BASE ANAK JALANAN BINAAN
RUMAH SINGGAH
|
|||||||
DKI JAKARTA
|
|||||||
TAHUN 2013
|
|||||||
Nama Rumah Singgah
|
:
|
Uswatun Hasanah
|
|||||
Alamat
|
:
|
Jalan cendrawasih 2 no.1 Cengkareng Jakarta Barat
|
|||||
Barat
|
|||||||
Tgl Berdiri
|
:
|
1999.
|
|||||
Telp
|
:
|
021 5457149
|
|||||
Faks
|
:
|
021 5457149
|
|||||
E-mail
|
|||||||
Nama Piminan
|
Muhammad Sidk
|
||||||
No. HP
|
:
|
08129334836.
|
|||||
E-mail
|
:
|
||||||
Tabel 1
|
|||||||
Jumlah
anak jalanan berdasarkan kategori
|
|||||||
NO
|
KATAGORI
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
On the street
|
77
|
22,06
|
98
|
28,08
|
175
|
50,14
|
2
|
Off the street
|
64
|
18,33
|
65
|
18,62
|
129
|
36,96
|
3
|
Vulnerable
|
21
|
6,01
|
24
|
6,87
|
45
|
12,89
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 2
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan
berdasarkan pekerjaan
|
|||||||
NO
|
Bentuk pekerjaan
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Mengamen
|
101
|
29,93
|
98
|
28,08
|
199
|
57,02
|
2
|
Pedagang koran/majalah
|
20
|
5,57
|
10
|
2,86
|
30
|
8,59
|
3
|
Penyemir sepatu
|
4
|
1,14
|
12
|
3,43
|
16
|
4,58
|
4
|
Tukang parkir/polisi cepek
|
6
|
1,71
|
2
|
0,57
|
8
|
2,29
|
5
|
Pedagang asongan
|
4
|
1,14
|
9
|
2,57
|
13
|
3,72
|
6
|
Tiris minyak tanah
|
||||||
7
|
Tiris minyak sayur
|
||||||
8
|
Pengelap kaca mobil
|
3
|
0,85
|
4
|
1,14
|
7
|
2,00
|
9
|
Ojek motor
|
||||||
10
|
Ojek sepeda
|
||||||
11
|
Ojek payung
|
||||||
12
|
Kernet
|
3
|
0,85
|
2
|
0,57
|
5
|
1,43
|
13
|
Kuli angkut pasar
|
||||||
14
|
Kuli angkut pelabuhan
|
||||||
15
|
Kupas bawang
|
||||||
16
|
Tukang topeng monyet
|
||||||
17
|
Tukang sampah/pemulung
|
3
|
0,85
|
15
|
4,29
|
18
|
5,15,
|
18
|
Merampok/copet/kapak merah
|
||||||
19
|
Tidak bekerja
|
18
|
5,15
|
35
|
10,02
|
53
|
15,18
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 3
|
|||||||
JUMLAH ANAK BINAAN BERDASARKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
|
|||||||
NO
|
TINGKAT PENDIDIKAN
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Pra sekolah
|
1
|
1,28
|
4
|
1,14
|
5
|
1,43
|
2
|
SD
|
20
|
5,73
|
35
|
16,02
|
55
|
15,75
|
3
|
SMP
|
59
|
16,90
|
45
|
11,46
|
104
|
29,79
|
4
|
SMU
|
30
|
8,59
|
32
|
9,16
|
62
|
17,76
|
5
|
DO SD
|
7
|
2,00
|
4
|
1,14
|
11
|
3,15
|
6
|
DO SMP
|
19
|
5,44
|
20
|
5,73
|
39
|
11,17
|
7
|
DO SMA
|
6
|
1,71
|
15
|
4,29
|
21
|
6,01
|
8
|
Kejar Paket A
|
3
|
0,85
|
5
|
1,43
|
8
|
2,29
|
9
|
Kejar Paket B
|
7
|
2,00
|
12
|
3,43
|
19
|
5,44
|
10
|
Kejar Paket C
|
10
|
2,86
|
15
|
4,29
|
25
|
7,16
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 4
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan
|
|||||||
Berdasarkan jenis pelayanan sosial
yang diikuti di Rumah Singgah
|
|||||||
NO
|
JENIS PELAYANAN
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Bea Siswa SD
|
7
|
2,00
|
8
|
2,29
|
15
|
4,29
|
2
|
Bea Siswa SLTP
|
9
|
2,57
|
11
|
3,15
|
20
|
5,73
|
3
|
Bea Siswa SLTA
|
8
|
2,29
|
9
|
2,57
|
17
|
4,87
|
4
|
Pelatihan Ketrampilan
|
10
|
2,86
|
20
|
5,73
|
30
|
8,59
|
5
|
Magang Kerja
|
10
|
2,86
|
7
|
2,00
|
71
|
4,87
|
6
|
PKSA APBN
|
77
|
22,06
|
98
|
28,08
|
175
|
50,14
|
7
|
PKSA APBD
|
21
|
6,01
|
24
|
6,87
|
45
|
12,89
|
8
|
UEP
|
10
|
2,86
|
10
|
2,86
|
||
9
|
KUBE
|
10
|
2,86
|
10
|
2,86
|
20
|
5,73
|
10
|
Makan tambahan
|
104
|
29,79
|
105
|
30,08
|
349
|
100.00
|
11
|
Rekreasi
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
12
|
Reunifikasi
|
||||||
JUMLAH
|
0.00
|
0.00
|
349
|
100.00
|
|||
Catatan :
|
|||||||
Rekreasi di ikuti oleh semua Anak
Binaan Rumah Singgah
|
|||||||
Tambahan Makanan sebagian di ikuti
oleh Anak Binaan Rumah Singgah
|
|||||||
Tabel 5
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan yang
mempunyai kebiasaan negatif
|
|||||||
NO
|
KEBIASAAN NEGATIF
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Merokok
|
155
|
44,41
|
20
|
5,73
|
175
|
50,14
|
2
|
Ngelem
|
||||||
3
|
Menggunakan Narkoba
|
||||||
4
|
Minuman Keras
|
||||||
5
|
Seks Pra Nikah
|
||||||
6
|
Mencuri
|
||||||
7
|
Konsumen Play station
|
||||||
8
|
|||||||
9
|
|||||||
10
|
|||||||
JUMLAH
|
|||||||
Tabel 6
|
|||||||
Jumlah
anak jalanan binaan berdasarkan tempat lahir
|
|||||||
NO
|
TEMPAT LAHIR
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Di jakarta
|
95
|
27,22
|
120
|
34,38
|
215
|
61,60
|
2
|
Di Luar Jakarta
|
67
|
19,19
|
67
|
19,19
|
143
|
38,39
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 7
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan
berdasarkan status tempat tinggal
|
|||||||
NO
|
STATUS TINGGAL
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Bersama orang tua
|
108
|
30,94
|
148
|
42,40
|
256
|
73,35
|
2
|
Bersama saudara/famili
|
21
|
6,10
|
32
|
9,16
|
53
|
15,18
|
3
|
Bersama orang tua angkat/asuh
|
4
|
1,14
|
5
|
1,43
|
9
|
2,57
|
4
|
Di Rumah Singgah
|
12
|
3,43
|
2
|
0,57
|
14
|
4,01
|
5
|
Di Lembaga Rujukan
|
17
|
4,87
|
17
|
4,87
|
||
6
|
Nomaden
|
||||||
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 8
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan
|
|||||||
yang mengalami tindak kekerasan
dan eksploitasi
|
|||||||
NO
|
BENTUK KEKERASAN/EKSPLOTASI
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Kekerasan Dalam Rumah Tangga
|
20
|
5,73
|
37
|
10,68
|
57
|
16,33
|
2
|
Kekerasan di lingkungan kerja/jln
|
45
|
12,89
|
40
|
11,46
|
85
|
24,35
|
3
|
Kekerasan di Sekolah
|
10
|
2,86
|
15
|
4,29
|
25
|
7,16
|
4
|
Eksploitasi Seksual
|
||||||
5
|
Eksploitas Ekonomi
|
87
|
24,92
|
95
|
27,22
|
182
|
52,14
|
6
|
Penculikan
|
||||||
7
|
Traffiking
|
||||||
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 6
|
|||||||
Jumlah
anak jalanan binaan berdasarkan tempat lahir
|
|||||||
NO
|
TEMPAT LAHIR
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
1
|
Jakarta
|
95
|
27,22
|
120
|
34,38
|
215
|
61,60
|
2
|
Bogor
|
15
|
4,29
|
17
|
4,87
|
32
|
9,16
|
3
|
Depok
|
17
|
4,87
|
10
|
4,58
|
27
|
7,73
|
4
|
Tangerang
|
25
|
7,16
|
30
|
7,16
|
55
|
15,75
|
5
|
Bekasi
|
5
|
1,43
|
5
|
1,43
|
10
|
2,86
|
6
|
di Daerah
|
5
|
1,43
|
5
|
1,43
|
10
|
2,86
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Tabel 8
|
|||||||
Jumlah anak Jalanan binaan
|
|||||||
Pemenuhan Kebutuhan Identitas Anak
|
|||||||
NO
|
L
|
%
|
P
|
%
|
JUMLAH
|
%
|
|
1
|
Yang Sudah Mempunyai Akte
|
67
|
19,19
|
97
|
27,79
|
164
|
46,99
|
2
|
Yang Belum Mempunyai Akte
|
95
|
27,22
|
98
|
28,08
|
193
|
55,30
|
JUMLAH
|
162
|
46,41
|
187
|
53,58
|
349
|
100.00
|
|
Penutup
Keberadaan Rumah
Singgah Uswatun Hasanah tidak dapat dipisahkan dengan upaya pemberdayaan
masyarakat untuk ikut serta mencerdaskan anak bangsa. Oleh karena itu,
sepatutnya semua pihak ikut berpartisipasi menunjang keberadaannya.
Demikian Program
Kesejahteraan Anak (PKSA) kami sampaikan dan kami ajukan untuk mengetahui
kegiatan-kegiatan pelayanan di Rumah singgah Uswatun Hasanah Atas perhatian dan
kerja samanya, kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 03
Februari 2013
Ketua
Yayasan
Uswatun Hasanah “GUPPI”
Drs. H. Muhammad Sidik, M.Si
|
FOTO-FOTO KEGIATAN
PERIKSA GIGI DARI UNIFERSITAS
TRI SAKTI
PERIKSA GIGI DARI UNIFERSITAS
TRI SAKTI
MEMBUAT KERAJINAN
TANGAN
MEMBUAT KERAJINAN
TANGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar