Rabu, 27 Februari 2013

Tatanan Ketahanan Pangan Dan Gizi

a.         Monitoring Program Raskin
b.     Monitoring Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu
c.     MonitoringPenetapan Produk Unggulan
d.     Monitoring Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)
e.     Monitoring dan Pembinaan Koperasi
f.      Monitoring dan Pembinaaan Kegiatan Pos Gizi
a.        Hasil Monitoring distribusi Raskin
         Jumlah Penduduk miskin di Kecamatan Cengkareng yaitu dari bulan tahun 2012 sebanyak 16.218 KK,dan untuk bulan Juli - Desember 2012 meningkat menjadi 2.288 KK , hal ini cukup rentan untuk gejolak kenaikan harga,terutama pangan,kegagalan panen dan ketidakstabilan sosial politik.
Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan di tempuh melalui strategi yang mencakup dua hal pokok yaitu pertama menciptakan lingkungan yang kodisif bagi peningkatan pendapatan keluarga miskin, dan kedua meningkatkan efektifitas pelayanan sosisl dasar kepada keluarga miskin. Prioritas penanggulangan kemiskinan diletakan pada upaya pokok perlindungan sosial kepada keluarga miskin dengan menyediakan kebutuhan pangan serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
Program beras untuk keluarga miskin ( Raskin), melalui progran Raskin ini diharapkan berdampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan dan ketahanan pangan keluarga miskin, dan secara tidak langsung berdampak terhadap perbaikan gizi , peningkatan kesehatan, pendidikan, dan produktifita keluraga miskin.
Kegiatan Raskin ini penyalurannya melibatkan  Para RW, RT, Masyarakat,  Kasie kesmas Kelurahan/Kecamatan dan  lurah .
Hasil kegiatan Raskin adalah 6817 KK  setiap bulannya menerima beras Raskin sebanyak 15 Kg/KK/bulan, dengan kata lain Kecamatan Cengkareng selama Tahun 2012 telah menyalurkan Raskin sebanyak 411.840 kg,kepada keluarga miskin.
b.       Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu
        Pemberian makanan Tambahan di Posyandu, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di seluruh posyandu. kegiatan ini berlangsung sejalan dengan hari buka posyandu. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan gizi balita
Kecamatan Cengkareng yang memiliki 162  Posyandu dan jumlah balita 18.980 orang setiap bulannya melaksanakan kegiatan posyandu sekaligus pemberian makanan tambahan.
Kegiatan pemberian makanan tambahan ini berupa, pemberian bubur kacang hijau, biscuit, telor rebus, soup, dan buah-buahan.
Kegiatan ini melibatkan para RW, RT, Masyarakat, Forum Kota sehat, Kasie kesmas KeCamat an,dan  Camat , organisasi masyarakat.
Hasil Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan ini
        Masing-masing Posyandu mendapatkan dana Rp. 250.000, perbulan dari pemerintah, yang mana dana ini setiap bulannya dibelikan ke bahan makanan tambahan berupa, bubur kacang hijau, biscuit, telor rebus, soup, dan buah-buahan.
Disamping itu ada beberapa posyandu yang mendapatkan donatur tetap dari pengusaha dan masyarakat. RT RW untuk pembelian makanan tambahan.
c.      Monitoring Penetapan Produk Unggulan.
        Untuk meningkatkan penghasilan keluarga, maka warga dilatih untuk membuat makanan ataupun minuman yang kemudian dapat dijual, serta memanfaatkan limbah yang dapat di daur ulang seperti pembuatan tas dari bungkus kopi instan , bungkus sabun cuci, dll.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat, kader, Forum Kota sehat, tokoh masyarakat, organisasi. RT, RW, Camat
Pemasaran produk unggulan ini dilakukan melalu bazar-bazar,catring dan door to door ke  kantor-kantor.
d.     Monitoring Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)
         Kegiatan Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK) di Kecamatan Cengkareng berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kegiatan ini dilakukan karena masih rendahnya pendapatan perekonomian keluarga yang menyebabkan banyak balita yang dari hasil penimgangan masih berada di garis merah,
          Upaya yang telah dilakukan adalah melalui penyuluhan pertanian dan perikanan, dengan keterbatasan lahan maka banyak juga warga yang menanam sayuran di pot-pot sedangkan untuk perikanan di wilayah Kecamatan Cengkareng  kita temukan ada beberapa empang budidaya lele,bawal, ikan mas dan ikan nila
         Dalam kegiatan Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK) ini masyarakat sangat tinggi keterlibatannya, disamping kader-kader, RT, RW, Forum Kota Sehat, Camat  dll.
          Dengan adanya Kolam-kolam ikan ini yang dikelola oleh masyarakat setempat diharapakan  kebutuhan gizi masyarakat akan terpenuhi, mudah dijangkau dan tentu dengan harga yang terjangkau pula.
e.   Monitoring dan Pembinaan Koperasi
        Usaha Koperasi yang dikelola oleh masyarakat dengan dana bergulir dari pemerintah dan masyarakat diharapkan akan lebih meningkatkan roda perekonomian di masyarakat itu sendiri.
        Banyaknya masyarakat ekonomi lemah yang membutuhkan biaya untuk kelangsungan usaha dan kehidupan masyarakat itu sendiri menyebabkan pemerintah berusaha membantu permodalan melalui koperasi yang dikelola oleh masyarakat.
        Disamping itu koperasi juga menghindarkan masyarakat ekonomi lemah terhindar dari praktek rentenir yang banyak menjamur di kalangan masyarakat, praktek retenir ini sangatlah memberatkan masyarakat dan membuat perekonomian masyarakat akan lebih terburuk lagi.
         Kegiatan Koperasi ini melibatkan , Masyarakat, RT, RW, Camat , sebagai pengurus koperasi tersebut.
a.   Monitoring dan Pembinaan Kegiatan Pos Gizi
        Kegiatan Posgizi kita laksanakan untuk membantu balita-balita yang berat badannya kurang atau berada di garis merah , kegiatan ini sangat membantu untuk menjaga agar tumbuh kembang balita berjalan dengan baik
Kecamatan Cengkareng pada tahun 2012 kegiatan Posgizi dilaksanakan di setiap RW yang masih banyak balita-balita yg berat badannya kurang.
Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan September 2012 sampai dengan bulan Oktober 2012 , dimana jumlah balita yang di tangani di pos gizi ini antara 11-12 orang.
Kegiatan Pos gizi ini meliputi:
1.  Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat
2.  Memberikan pelajaran mengenai makanan yang sehat
1.      Cara mengolah makanan
2.      mempraktekkan masakan yang bergizi
3.      Memberikan langsung makanan yang telah diolah kepada balita yang ikut dalam program posgizi tersebut.
Dari hasil monitoring dan pembinaan terhadapkegiatan bahwa setiap pelaksanaan ini rata-rata berat badan balita yang ikut kegiatan posgizi ini naik antara 1-2 kg. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar